Seusai latihan para peserta LDKS, giliran guru-guru, termasuk Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Ibu Ani Fitriyah, S.Pd, untuk berlatih memanah. Meski tampak mudah, memanah sebenarnya memerlukan latihan berulang untuk mencapai titik sasaran yang diinginkan. Selain keterampilan teknis, memanah menuntut konsentrasi penuh agar bisa mengarahkan busur dan anak panah dengan stabil.
Melalui latihan ini, baik guru maupun siswa belajar mengendalikan emosi, meningkatkan konsentrasi, dan melatih kesabaran. Selain itu, memanah juga mempererat hubungan di antara guru dan siswa, menciptakan suasana kebersamaan di luar kegiatan belajar-mengajar di kelas. Kegiatan ini menjadi langkah awal dalam membangun budaya positif dan meningkatkan kedisiplinan seluruh komunitas sekolah.
Dengan konsistensi latihan dan semangat, diharapkan guru dan siswa dapat merasakan manfaat dari latihan memanah dalam kehidupan sehari-hari serta menciptakan lingkungan sekolah yang produktif dan harmonis.