Menjembatani Literasi dan Kesejahteraan


Perpustakaan tidak lagi hanya menjadi tempat untuk menyimpan dan meminjam buku, tetapi kini bertransformasi menjadi pusat pengembangan literasi, teknologi informasi, dan kreativitas masyarakat. Konsep perpustakaan berbasis inklusi sosial diharapkan mampu meningkatkan literasi informasi, mendorong kreativitas, dan memangkas berbagai kesenjangan akses informasi. Lebih dari itu, perpustakaan ini juga berperan penting dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Dalam upaya mendukung hal tersebut, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Mojokerto menjalin kerja sama dengan SMP Terpadu Darul Dakwah. Kerja sama ini ditandai dengan sebuah pertemuan resmi yang juga dihadiri oleh kepala perpustakaan. Salah satu momen penting dalam pertemuan ini adalah penyerahan piagam penghargaan oleh kepala perpustakaan kepada kepala sekolah SMP Terpadu Darul Dakwah, Ibu Indah Miftahul Jannah, S.Sos.I.



Meningkatkan Literasi dan Kreativitas Masyarakat

Perpustakaan berbasis inklusi sosial tidak hanya menyediakan buku dan bahan bacaan, tetapi juga memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memperluas akses dan layanan. Dengan teknologi ini, masyarakat dapat:

  1. Mengakses Informasi Secara Lebih Mudah: Perpustakaan menyediakan akses ke berbagai sumber daya digital seperti e-book, jurnal online, dan layanan informasi berbasis internet.

  2. Mengembangkan Keterampilan Digital: Berbagai pelatihan dan workshop diselenggarakan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi informasi.

  3. Mendorong Inovasi dan Kreativitas: Fasilitas seperti ruang kreatif dan coworking space mendorong masyarakat untuk berinovasi dan berkarya.

Kolaborasi untuk Kesejahteraan

Kerja sama antara Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Mojokerto dengan SMP Terpadu Darul Dakwah merupakan langkah strategis untuk menjangkau lebih banyak kalangan. Dengan melibatkan institusi pendidikan, perpustakaan dapat menjadi bagian integral dalam proses pembelajaran dan pengembangan siswa.

Ibu Indah Miftahul Jannah, S.Sos.I., selaku kepala sekolah, menyatakan apresiasinya terhadap inisiatif ini. Menurutnya, perpustakaan berbasis inklusi sosial memberikan peluang besar bagi siswa untuk belajar, berkreasi, dan meningkatkan wawasan mereka. "Kami berharap kolaborasi ini dapat menjadi model bagi sekolah lain dalam memanfaatkan perpustakaan sebagai pusat pengembangan masyarakat," ujarnya.



Harapan Masa Depan

Dengan dukungan berbagai pihak, perpustakaan berbasis inklusi sosial memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak literasi, teknologi, dan kesejahteraan. Program-program inovatif yang melibatkan masyarakat secara langsung diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dan rasa memiliki terhadap perpustakaan. Pada akhirnya, perpustakaan tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga menjadi ruang untuk berkolaborasi, berinovasi, dan memperbaiki kualitas hidup bersama.

Tinggalkan Pesan...